ads

Biografi Singkat Imam As-Syafi'i Beserta Guru Dan Karangannya

Deruankalbu| Alhamdulillah kali ini dapat berbagi ilmu lagi, semoga dengan tulisan ini kita dapat meneladani dan mengambil hikmahnya.
http://deruankalbu.blogspot.com
Gambar: Ilustration Imam As Syafi'i Salah Satu Imam Madzhab Empat.
Sedikit ingin berbagi ilmu mengenai (Biografi Singkat Imam As-Syafi'i) sebagai penganut imam bermadzhab apakah tidak ingin mengetahui sejarah imamnya? Pastinya ingin sekali bukan.

Bagaimana perjuangan beliau dalam masa hidupnya? Hingga namanya dan karangannya yang sampai kini dikaji oleh umat sedunia? Pastinya iya dapat dibayangkan oleh sahabat semua.

Semoga dengan mengetahui sejarahnya kita dapat mengambil hikmah dan untuk menempuh hidup dengan  semngat, pantang mundur, serta tetap dengan haluan yang benar.

Ini dia( Biografi Sejarah Imam As-Syafi'i Singkat )

Imam As-Syafi'i merupakan putra yang hanya dibesarkan oleh seorang ibu, pahit dan manisnya kehidupan sudah dirasakan oleh imam As-Syafii mulai sebelum menuntut Ilmu.

Beliau dilahirkan dikota Ghazzah,Asqolan, yang pada waktu itu juga bersamaan dengan wafatnya seorang yang alim dalam ilmu hadist, yakni Abu Hurairah, kelahiran Imam As-Syafi'i sudah menunjukkan akan kemulyaanya kelak.

Begitu juga, Nasab imam As-syafii yang masih berasambung dengan Rasullulah, seorang penyebar agama islam di seluruh dunia, sudah merupakan cermin bahwa imam as-syafi'i tidak dirawat hanya semerta-merta, sekalipun pada waktu itu imam syafi'i sudah ditinggal ayahnya.

Saat berenjak usia 2 tahun imam as Syafii dibawa  ibunya ke Tanah hijaz di dekat kota mekkah, guna untuk belajar dan sekaligus ibunya merupakan suku Azdiyah.

Dengan kecerdasannya beliau pada umur 7 tahun dapat menghafal Al Qur'an 30 Juz dengan sempurna, dan tidak hanya itu saat diusia muda beliau aktif mengikuti hafalan hadist di mesjid bersama para ulma'.

Hingga pada saat berusia 10 tahun, imam Syafi'i dapat menghafal karya imam Malik yakni kitab hadist yang diberi nama  Al Muwatta'.

Keutamaan beliau banyak sekali, pada saat berumur 15 menurut beberapa ulama beliau sudah mengeluarkan fatwa, hal itu dimulai setelah mendapat idzin dari  Gurunya Syaikh Muslim Khalid Az-zanji.

Setelah menghafal kitab hadist karangan Imam Malik, Imam syafi'i pergi ke kota Mekkah untuk belajar ke pengarangnya secara langsung.

Namun, belajarnya dimekkah tidak dapat mengurangi rasa ingin mengetahui kondisi sang ibu yang berada dikota mekah, jadi saat itu seringkali menyempatkan waktunya untuk bertemu sang Ibu.

Kepulangan beliau tidak hanya semerta pulang, beliau masih menyempatkan waktunya untuk belajar syair di mekkah, dan para ulama dimekah, hal dilakukan Imam syafii Sampai  wafatnya sang Guru Imam Malik.

Setelah belajar di mekah Imam syafi'i melanjutkan perantauannya ke yaman. karena kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan disisi lain imam syafi'i sebagai pelajar, disisi lain beliau juga sebagai buruh untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.

Kesabaran Imam Syafi'i, dalam mencari ilmu juga sangat nampak terbukti saat beliau di fitnah "bahwa beliu memberontak di kepemimpinan Harun Ar Rasyid" sampai di buang ke irak. Diperjalanannya imam syafi'i di ikat dengan rantai dan di siksa.

Lagi-lagi hal itu menjadi kesempatan besar imam syafi'i untuk belajar kepada para ulama' di irak, sampai beliau kembali kekota mekkah.

Setelah kepulangan dari kota mekkah beliau mengadakan majlis kajian-kajian di mekkah, ke irak yang kedua kali dan kembali lagi ke mekkah.

Beberapa Guru Imam Syafi'i.
Imam Syafi’i mempelajari Ilmu Tafsir, Fiqih, Hadis kepada Guru-guru yang banyak, yang negeri salah satu antara Guru-guru Imam Syafi’i saling berjauhan.
Adapun Guru-guru Imam Syafi’i yang masyhur ialah :


Di Mekah
Muslim bin Khalid az Zanji, Ismail bin Qusthain, Sofyan bin Ujainah, Sa’ad bin Abi Salim al Qaddah, Daud bin Abdurraman al’Athar, Abdullhamid bin Abdul Aziz


DI Madinah
Imam Malik bin Anas ( pembangun mazhab maliki), Ibrahim bin Sa’ad al Anshari, Abdul ‘Aziz bin Muhammad ad Darurdi, Ibrahim Ibnu Abi Yahay al Asaani, Muhammad bin Sa’id, Abdullah bin Nafi


Di Yaman
Mathraf bin Mazin, Hsyam bin Abu Yusuf Qadli Shan’a, Umar bin Abi Salamah (pembangun mazhab Auza’i), Yahya bin Hasan ( pembangun Mazhab Leits)


Di Iraq
Waki’ bin Jarrah, Humad bin Usamah, Isma’il bin Ulyah, Abdul Wahab bin Hasan, Muhammad bin Hasan, Qadhi bin Yusuf.


Karya-karya Imam Syafi'i. 
Al-Risalah al-Qadimah (kitab al-Hujjah).Al-Risalah al-Jadidah.Ikhtilaf al-Hadits.Ibthal al-Istihsan.Ahkam al-Qur`anBayadh al-Fardh.Sifat al-Amr wa al-Nahyi.Ikhtilaf al-Malik wa al-Syafi`i.Ikhtilaf al- Iraqiyin.Ikhtilaf Muhammad bin Husain.Fadha`il al-QuraisyKitab al-UmmKitab al-Sunan


Sebelum dipanggil menghadap Sang Kuasa, Imam Syafi'i aktif berdakwah, Mengajar dan Menulis, seklipun pada saat itu beliau terkena penyakit wazir. Semngat perjuangan beliau tidak dapat mengurai karena hal itu. Sampai beliau wafat pada akhir bulan Rajab tahun 204 H. 

Biografi Imam Al Ghozali Serta Karyanya ( Singkat)

Deruankalbu| Imam Al Ghazali adalah ulama yang tidak asing lagi bagi kaum muslim diseluruh dunia.
http://deruankalbu.blogspot.com
Gambar Ilustration

Nama lengkapnya Imam Al-Ghazali  ialah Muhammad bin Ahmad Al-Imamul Jalil Abu Hamid Ath Thusi Al-Ghazali,  lahir di Thusi daerah Khurasan wilayah Persia pada  tahun 450 H /1058 M. 


Beliau dilahirkan dari keluarga yang sederhana, Ayahnya bekerja sebagai pemental benang, dengan kehidupan yang biasa-biasa ternyata ayah Al-Ghazali tidak orang yang biasa-biasa dalam ilmunya, beliau dalah seorang yang Alim ilmu Tasawwuf.

Maka tidak heran lagi dengan kepintaran dan kecerdasan,yang dimiliki oleh imam Al -Ghazali. Sehingga dapat dipastikan Imam Al Ghazali  sebelum merantau mencari ilmu, sudah memahami dan memiliki bekal keilmuwan dari orang tuanya.

Sebelum Ayahnya meninggal Al Ghazali dititipkan ke teman ayahnya yang saat itu dipercaya bahwa temannya adalah orang yang bisa menjaga putranya Al-Ghazali. 

Yang dari situlah imam Al Ghazali mulai belajar, dan menekuninya. pada akhirnya setelah keuangan yang ditipkan ayahnya hampir habis Al Ghazali dan kakaknya Ahmad Al Ghazali di sekolahkan di Madrasah Nidzomiyah, Bahgdad, iran.

Dengan kecerdasannya Al Ghazali secara cepat, dapat memahami beberapa ilmu, salah satunya ialah ilmu logika, ilmu, tasawuf.

Setelah itu Al Ghazali melanjutkan studinya ke negara Jurjan, beliau belajar kepada Al-Imam Abi Nashr Al-isma'ili, Nashr Al-isma'ili, Kemudian Al-Ghazali melanjutkan studinya ke Kota Naysabur untuk menimba ilmu kepada Al-Imam Al-Haromain Mufti Kota Mekkah dan Madinah.

Setelah wafatnya imam Al haramain Imam Al Ghazali menemui menteri Nidhom al Mulk. Pada saat itu memiliki persoalan yang rumit yakni beberapa ahli ilmu tidak menyukainya, namun dengan keutamaan dan keilmuwannya. Al Ghazali terbukti dan dapat menyelesaikan persoalannya.

Setelah itu Al Ghazali, kembali ke Nidhomiyah dan mengajar disana, dengan kecerdasan dan keilmuwannya, Al Ghazali disanjung-sanjung oleh masyarakatnya.

Karya-karya Imam Al Ghazali
Al Ghazali merupakan penulis aktif baik dalam konteks Ushuluddin,Tasawuf, Logika, maupun fiqh, dan Ushul fiqh. Salah satu karyanya ialah:


Karangan kitab Al-Imam Al-Ghazali:

1. Ihya' Ulumuddin
2. Al-Munqid Mina Ad-Dholal
3. Al-Iqtisod Fi Al-I'tiqod
4. Mizan Al-Amal
5. Fadhoih Al-Bathiniyah
6. Al-Qistos Al-Mustaqim
7. Faishol At-Tafarruq Bayna Al-islam Wa Az-Zindiqoh
8. Tahafut Al-Falasifah
9. Mi'yar Al-'ilm
10. Al-Maqshod Al-Asna Fi Syarh Asma'ul husna
11. Al-bhasith
12. Al-Wasith
13. Al-Wajiz
14. Al-Mustashfa
15. Al-Mankhul
16. Kimiya As-Sa'adah
17. Jawahir Al-Qur'an
18. Yaqut Atta'wil Fi tafsir Attanzil
19. Minhaj Al-'Abidin
20. Al-Arba'in Fi usuluddin
21. Maskatul Anwar
22. Ad-duror Al-fakhiroh Fi Kasfi 'ulum Al-akhiroh
23. 'Iljam Al-Awam 'an 'ilmi Al-Kalam
24. Bidayah Al-Hidayah dan lainnya.


Wafatnya Imam Al Ghazali
Setelah menempuh perjalanan yang amat panjang untuk menggali keilmuwan dan syiar. Al Ghazali Kemudian melanjutkan ke Khurosan dan mengajar di Madrasah Nidzomiyah Naysaburi.


Di masa yang sebentar setelah Al-Ghazali mengajar di Madrasah Nidzomiyah akhirnya kembali ke negeri kelahirannya yaitu Ath-Thusi dan belajar dari beberapa Ulama' Fiqih.

Beliau juga selalu menjaga waktunya untuk menghatamkan Al-Qur'an dan selalu berpuasa dan Istiqomah dalam semua bentuk ibadahnya.

Imam Al-Ghazali wafat di negeri kelahirannya Ath-Thusi pada hari senin 14 Jumadil Akhir pada tahun 505 H. dan dimakamkan di Pemakaman Ath-Thobron.

Itulan yang dapat kami simpulkan apabila ada kekeliruan kami memohon masukan dan kritikannya untuk dilengkapi dan isikan dikomentar maupun kontak yang ada. Semoga bermanfaat. Amiin.

10 Ciri-ciri Ukuran Ikhlas Dalam Islam

Deruankalbu|Alhamdulillah sahabat-sahabatku yang berbahagia, kali saya dapat mengulas sedikit peraoalan ukuran iklas beramal dan ber shadaqoh dalam islam.
http://deruankalbu.blogspot.com
Gambar : Ilustration

Berbagai amal yang kita lakukan dan yang kita berikan kepada orang lain, apakah sudah diterima atau tidak oleh Allah SWT?

Hal itu tidak dapat kita bahas diterima atau tidaknya hanya saja bagi kita saat memberikan apa saja pada oranlain harus didasari ikhlas agar tidak sia-sia.

وَمَثَلُ الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ وَتَثْبِيتًا مِّنْ أَنفُسِهِمْ كَمَثَلِ جَنَّةٍ بِرَبْوَةٍ أَصَابَهَا وَابِلٌ فَآتَتْ أُكُلَهَا ضِعْفَيْنِ فَإِن لَّمْ يُصِبْهَا وَابِلٌ فَطَلٌّ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat. (Al Baqarah: 265)

Amal yang hanya mengharap imbalan, semisal si a memberi si b uang Rp : 10.000.00 dengan mengharap imbalan agar dia memilihnya menjadi kepala desa.

Sudah tentu hal tersebut sudah tidak dikatakan ikhlas lagi, kenapa begitu karena dalam ikhlas itu sudah tidak mengingat lagi akan imbalan dan lainnya.

Ciri-ciri seseorang dapat dikatan (Ukuran Ikhlas Dalam Islam).

1. Apa yang dilakukan atas dasar mengharap ridho Allah SWT.

وَ رَوَى اْلبُخَارِيُّ وَ مُسْلِمٌ: لَوْ اَنَّ اَحَدُكُمْ يَعْمَلُ فىِ صَخْرَةٍ صَمَّاءَ لَيْسَ لَهَا بَابٌ وَ لاَ كَوَّةٌ لَخَرَجَ عَمَلُهُ كَائِنًا مَا كَانَ. متفق عليه


“Seandainya salah seorang di antara kamu melakukan suatu perbuatan di dalam gua yang tidak ada pintu dan lubangnya, maka amal itu tetap akan bisa keluar "tetap dicatat oleh Allah" menurut keadaannya”. (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Setelah memberi seseorang tersebut tidak pernah mengungkit kembali apa yang telah diberikan.

3. Menyesal setelah memberikan sesuatu pada orang lain.

4. Tidak menceritakan pemberiannya kepada orang lain.

5. Memberi karena terpaksa dengan pengertian hanya karena merasa terganggu dengan si peminta.

6. Memberi sebab pangkatnya menurun.
Dalam artian malu karena semua teman satu kerja memberi semua, sebabnya jika tidak memberi mersa gengsi sebagai boss.

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص : اِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ اِلىَ اَجْسَامِكُمْ وَلاَ اِلىَ صُوَرِكُمْ وَ لٰكِنْ يَنْظُرُ اِلىَ قُلُوْبِكُمْ. مسلم

“Sesungguhnya Allah tidak melihat  bentuk tubuhmu dan tidak pula menilai kebagusan wajahmu, tetapi Allah melihat  keikhlasan hatimu”. (HR. Muslim)

7. Memberi hanya karena ingin disanjung.
Dalam artian jika seseorang memberi hanya karena ingin dipuji agar tidak dikatan bakhil (pelit). 

8. Memberi karena akan borosnya.
Dalam artian memberi tanpa melihat keadaan keluarga dan ekonomi keluarga yang masih membebankan dirinya sendiri.

9. Memberi karena merasa dipaksa.
Maksutnya jika memberi hanya karena dipaksa orang lain, yang mana pada hakikatnya yang si pemberi tidak ada keinginan untuk memberi.

10. Memberi karena ingin dianggap dermawan.
Seseorang yang memberi hanya karena ingin dianggap agar mereka orang yang ber-uang, dan gengsi akan akan perusahaannya dianggap kecil penghasilan.


Maka jika dalam hatinya diliputi beberapa yang disebut diatas maka shadaqoh yang diberikan pada orang lainnya bisa jadi tidak diterima oleh allah swt.

Semoga kita dapat menjauhi ciri-ciri diatas dan semoga amal dan ibadah kita diterima oleh Allah dan dimaksukkan ke syurganya aamiin.

11 Cara Meraih Kesuksesan Dalam Islam

Deruankalbu | Alhamdulillah dengan penuh keikhlasan penuh kesabaran untuk menuliskan cara meraih kesuksesan.
Muslim Sukses Tidak Meninggalkan Kewajibannya.
Sahabat/i yang berbahagia pasti diantara kita menjalani hidup ini penuh dengan liku, baik persoalan keluarga, keungan, sekolah dan lainya.

Persoalan yang paling urgen dalam kehidupan mayoritas ialah keungan dimana-mana persoalan yang sering di dapat ialah masalah keuangan.

Bagaimana cara untuk sukses? Tak lain ialah dengan memantapkan hati bahwa Allah maha segalanya.

" Aku sesuai dengan prasangka hambaku "

Kita dapat mersakan bahwa kandungan ayat diatas ialah tak lain, kita di anjurkan membangun pikiran yang positif dengan kemantapan hati yang mendalam.

Beberapa Cara Meraih kesuksesan Dalam Islam.


1. Niat
Hal yang paling utama sebagai pondasi untuk meraih kesuksesan ialah niat.

Melakukan apa saja jika niat tidak dibangun terlebih dahulu, maka hasil tidak dapat dipastikan sempurna di lain sisi dari niat itu menamkan kepercayaan atas kesuksesan dikemudian.

3. Bertaqwa Kepda Allah Swt.
Kerendahan dan ketenangan hati ialah hal yang terpenting dalam hidup ini, sebanyak apapun harta yang dimiliki jika hatinya belum merdeka kemanisan itu tidak akan dirasakan manisnya.

Bertaqwa kepda allah dapat menjernihkan fikiran selain itu bertaqwa adalah salah satu cara untuk menata fikiran. Sesibuk apapun dan sesulit apapun insha allah akan diberikan kemudahan oleh Allah.

3. Melaksanakan shalat wajib.

Shalat meruapakan perintah yang hukumnya wajib dilaksanakan. Sholat selain memang kewajiban kita untuk menghadap sang pencipta juga merupakan amaliyah yang dapat melatih kita menjadi manusia yang bertanggung jawab baik kepda tuhan maupun sesama manusia.

4. Bertaubat.
Bertaubat ialah jalan kembali menuju keridhoan allah, dengan bertaubat ( taubatan nasuha ) kita dapat membangun amaliyah positif, membangun kejujuran ke kreatifan dan lainya.

Serahkan segala urusan terhadap yang maha mengetahui dan mendengar segala sesuatu jika dilakukan dengan ulet penuh kegigihan dan keistiqomahan insha allah hasilnya memuaskan.

5. Berdo'a
Melakukan sesuatu herus memerlukan dukungan dari orang lain, sealain memang manusia meruapakan makhluk sosial yang membutuhkan manusia yang lain.

Sama halnya berdo'a kepda Allah, berdo'a meruapakan kunci kesuksesan dengan berdoa kita menunjukkan atas kekurangan kita sebagai hamba dan makluk allah, karena di bumi ini tidak ada yang lebih kuasa kecuali allah.

Pepatah mengatakan :
" Berusha tanpa berdoa sombong. Berdo'a tanpa usaha itu bohong".

6. Berdzikir.
Dengan berdzikir manusia dapat memahami akan realitas sosial baik hubungan manusia dengan alam, manusia dengan tuhan.

Dan menunjukkan bahwa kita benar-benar hamba yang memang benar-benar berusaha.


7. Silaturrahmi
Silaturrahmi merupakan kebiasaan para ulama terdahulu untuk saling kenal dan mengenal. Selain itu manusia juga dituntut untuk selalu berintraksi dimanapun berada.

Karena manusia oleh Allah swt diberikan kemampuan yang terbatas, tidak mungkin selama hidupnya menyendiri pasti membutuhkan orang lain.

Maka dengan bersilaturaahmi kita dapat membangun jaringan mulai dari hal terkecil semisal : Gotong Royong membangun rumah, Pekerjaan dll.

Selain itu hikmah dari silaturrahmi sendiri banyak sekali manfaatnya silahkan baca manfaat silaturrahmi.

8. Suka ber shadaqoh (memberi)
Dalam ajaran islam, manusia diturunkan kebumi sebagai khalifah,pemimpin dan pemberi jalan bagi yang tidak mampu.

Dengan memberi kita akan sering diingat dan di do'akan oleh kaum- kaum yang kurang mampu, yang do'anya cepat dikabulkan oleh Allah.

Banyak sekali menfaat dan faidah daripada memberi shadaqoh. Salah satunya ialah akan dilancarkan rezkinya oleh Allah, dipanjangkan umur dan lainnya.
Baca juga : 11 Ciri-Ciri Ikhlas Dalam Islam Yang Wajib Diketahui
9. Sabar
Kunci kesuksesan berada pada kesabaran, tidak mudah putus asa, tidak mudah emosi. Ini menjadi ujung tombak menuju kesuksesan baik di akhirat maupun di dunia.

Dengan bersabar dapat mengambil keputusan dengan baik dan pas penuh pertimbangan, keputusan bagi para pengusaha sangat perlu untuk dipahami apa yang perlu dan tidak perlu untuk dilakukan untuk kemajuan suatu usaha.

Dan banyak sekali hikmah akan mempertahankan kebiasaan sabar.

10. Tidak Mudah Putus Asa.
Setiap apa saja pekerjaan manusia pasti akan dihadpi dengan persoalan. Persoalan antar sesama sudah biasa maka perlu untuk tetap terua diterjang selama itu benar dan tidak menyimpang.

Karena mundur 1 langkah maka dipastikan anda akan jauh tertinggal daripada lainnya. Tekuni apa saja yang  diyakini akan membawa kesuksesan.

11. Tidak Sombong
Dalam bersosial sesama manusia sangat melihat dari tingkah lakunya,sikp dan lainnya, jika sombong maka akan sulit sekali mendapatkan sebuah peluang.

Setiap pekerjaan tidak dapat dikerjakan oleh satu orang pasti membutuhkan orang lain, begitupun sebalinya.

Jadi manusia dibumi ini saling membutuhkan antara manusia satu dengan lainnya. Banyak sekali manfaat menghindari sikap sombong salah satunya ialah akan memperbanyak teman dan jaringan untuk pkerjaan dan perusahaannya.