Deruankalbu| Alhamdulillah kali ini dapat berbagi ilmu lagi, semoga dengan tulisan ini kita dapat meneladani dan mengambil hikmahnya.
Bagaimana perjuangan beliau dalam masa hidupnya? Hingga namanya dan karangannya yang sampai kini dikaji oleh umat sedunia? Pastinya iya dapat dibayangkan oleh sahabat semua.
Semoga dengan mengetahui sejarahnya kita dapat mengambil hikmah dan untuk menempuh hidup dengan semngat, pantang mundur, serta tetap dengan haluan yang benar.
Ini dia( Biografi Sejarah Imam As-Syafi'i Singkat )
Imam As-Syafi'i merupakan putra yang hanya dibesarkan oleh seorang ibu, pahit dan manisnya kehidupan sudah dirasakan oleh imam As-Syafii mulai sebelum menuntut Ilmu.
Beliau dilahirkan dikota Ghazzah,Asqolan, yang pada waktu itu juga bersamaan dengan wafatnya seorang yang alim dalam ilmu hadist, yakni Abu Hurairah, kelahiran Imam As-Syafi'i sudah menunjukkan akan kemulyaanya kelak.
Begitu juga, Nasab imam As-syafii yang masih berasambung dengan Rasullulah, seorang penyebar agama islam di seluruh dunia, sudah merupakan cermin bahwa imam as-syafi'i tidak dirawat hanya semerta-merta, sekalipun pada waktu itu imam syafi'i sudah ditinggal ayahnya.
Saat berenjak usia 2 tahun imam as Syafii dibawa ibunya ke Tanah hijaz di dekat kota mekkah, guna untuk belajar dan sekaligus ibunya merupakan suku Azdiyah.
Dengan kecerdasannya beliau pada umur 7 tahun dapat menghafal Al Qur'an 30 Juz dengan sempurna, dan tidak hanya itu saat diusia muda beliau aktif mengikuti hafalan hadist di mesjid bersama para ulma'.
Hingga pada saat berusia 10 tahun, imam Syafi'i dapat menghafal karya imam Malik yakni kitab hadist yang diberi nama Al Muwatta'.
Keutamaan beliau banyak sekali, pada saat berumur 15 menurut beberapa ulama beliau sudah mengeluarkan fatwa, hal itu dimulai setelah mendapat idzin dari Gurunya Syaikh Muslim Khalid Az-zanji.
Setelah menghafal kitab hadist karangan Imam Malik, Imam syafi'i pergi ke kota Mekkah untuk belajar ke pengarangnya secara langsung.
Namun, belajarnya dimekkah tidak dapat mengurangi rasa ingin mengetahui kondisi sang ibu yang berada dikota mekah, jadi saat itu seringkali menyempatkan waktunya untuk bertemu sang Ibu.
Kepulangan beliau tidak hanya semerta pulang, beliau masih menyempatkan waktunya untuk belajar syair di mekkah, dan para ulama dimekah, hal dilakukan Imam syafii Sampai wafatnya sang Guru Imam Malik.
Setelah belajar di mekah Imam syafi'i melanjutkan perantauannya ke yaman. karena kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan disisi lain imam syafi'i sebagai pelajar, disisi lain beliau juga sebagai buruh untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
Kesabaran Imam Syafi'i, dalam mencari ilmu juga sangat nampak terbukti saat beliau di fitnah "bahwa beliu memberontak di kepemimpinan Harun Ar Rasyid" sampai di buang ke irak. Diperjalanannya imam syafi'i di ikat dengan rantai dan di siksa.
Lagi-lagi hal itu menjadi kesempatan besar imam syafi'i untuk belajar kepada para ulama' di irak, sampai beliau kembali kekota mekkah.
Setelah kepulangan dari kota mekkah beliau mengadakan majlis kajian-kajian di mekkah, ke irak yang kedua kali dan kembali lagi ke mekkah.
Beberapa Guru Imam Syafi'i.
Imam Syafi’i mempelajari Ilmu Tafsir, Fiqih, Hadis kepada Guru-guru yang banyak, yang negeri salah satu antara Guru-guru Imam Syafi’i saling berjauhan.
Adapun Guru-guru Imam Syafi’i yang masyhur ialah :
Di Mekah
Muslim bin Khalid az Zanji, Ismail bin Qusthain, Sofyan bin Ujainah, Sa’ad bin Abi Salim al Qaddah, Daud bin Abdurraman al’Athar, Abdullhamid bin Abdul Aziz
DI Madinah
Imam Malik bin Anas ( pembangun mazhab maliki), Ibrahim bin Sa’ad al Anshari, Abdul ‘Aziz bin Muhammad ad Darurdi, Ibrahim Ibnu Abi Yahay al Asaani, Muhammad bin Sa’id, Abdullah bin Nafi
Di Yaman
Mathraf bin Mazin, Hsyam bin Abu Yusuf Qadli Shan’a, Umar bin Abi Salamah (pembangun mazhab Auza’i), Yahya bin Hasan ( pembangun Mazhab Leits)
Di Iraq
Waki’ bin Jarrah, Humad bin Usamah, Isma’il bin Ulyah, Abdul Wahab bin Hasan, Muhammad bin Hasan, Qadhi bin Yusuf.
Karya-karya Imam Syafi'i.
Al-Risalah al-Qadimah (kitab al-Hujjah).Al-Risalah al-Jadidah.Ikhtilaf al-Hadits.Ibthal al-Istihsan.Ahkam al-Qur`anBayadh al-Fardh.Sifat al-Amr wa al-Nahyi.Ikhtilaf al-Malik wa al-Syafi`i.Ikhtilaf al- Iraqiyin.Ikhtilaf Muhammad bin Husain.Fadha`il al-QuraisyKitab al-UmmKitab al-Sunan
Sebelum dipanggil menghadap Sang Kuasa, Imam Syafi'i aktif berdakwah, Mengajar dan Menulis, seklipun pada saat itu beliau terkena penyakit wazir. Semngat perjuangan beliau tidak dapat mengurai karena hal itu. Sampai beliau wafat pada akhir bulan Rajab tahun 204 H.
Gambar: Ilustration Imam As Syafi'i Salah Satu Imam Madzhab Empat. |
Sedikit ingin berbagi ilmu mengenai (Biografi Singkat Imam As-Syafi'i) sebagai penganut imam bermadzhab apakah tidak ingin mengetahui sejarah imamnya? Pastinya ingin sekali bukan.
Imam Syafi’i mempelajari Ilmu Tafsir, Fiqih, Hadis kepada Guru-guru yang banyak, yang negeri salah satu antara Guru-guru Imam Syafi’i saling berjauhan.
Adapun Guru-guru Imam Syafi’i yang masyhur ialah :
Muslim bin Khalid az Zanji, Ismail bin Qusthain, Sofyan bin Ujainah, Sa’ad bin Abi Salim al Qaddah, Daud bin Abdurraman al’Athar, Abdullhamid bin Abdul Aziz
Imam Malik bin Anas ( pembangun mazhab maliki), Ibrahim bin Sa’ad al Anshari, Abdul ‘Aziz bin Muhammad ad Darurdi, Ibrahim Ibnu Abi Yahay al Asaani, Muhammad bin Sa’id, Abdullah bin Nafi
Mathraf bin Mazin, Hsyam bin Abu Yusuf Qadli Shan’a, Umar bin Abi Salamah (pembangun mazhab Auza’i), Yahya bin Hasan ( pembangun Mazhab Leits)
Waki’ bin Jarrah, Humad bin Usamah, Isma’il bin Ulyah, Abdul Wahab bin Hasan, Muhammad bin Hasan, Qadhi bin Yusuf.
Al-Risalah al-Qadimah (kitab al-Hujjah).Al-Risalah al-Jadidah.Ikhtilaf al-Hadits.Ibthal al-Istihsan.Ahkam al-Qur`anBayadh al-Fardh.Sifat al-Amr wa al-Nahyi.Ikhtilaf al-Malik wa al-Syafi`i.Ikhtilaf al- Iraqiyin.Ikhtilaf Muhammad bin Husain.Fadha`il al-QuraisyKitab al-UmmKitab al-Sunan
Apabila dari Tulisan Diatas Ada kekeliruan Ataupun Pemaknaan yang Kurang Tepat kami Admin Memohon Kritikan Dan Masukan yang Sopan dan Membangun. Dan Memohon Untuk Tidak Menaruh Link Aktif.